Sabtu, 07 Januari 2012

morfologi dan fonologi




            Morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistic. Ilmu bahasa secara singkat dapat dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari seluk-beluk bahasa secara ilmiah, atau secara scientific. Seperti halnya ilmu-ilmu lain, ilmu bahasa bersifat umum, maksudnya tidak terikat pada sesuatu bahasa. Namun demikian, berdasarkan bahasa yang dipelajari, ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi ilmu bahasa jawa, ialah ilmu bahasa yang khusus mempelajari bahasa jawa, ilmu bahasa sunda, dan ilmu bahasa yang khusus mempelajari bahasa Indonesia, disini disebut ilmu bahasa Indonesia.
            Selain berdasarkan bahasa yang dipelajari, ilmu bahasa dapat juga diperbedakan berdasarkan struktur internya. Berdasarkan ini, ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantic. Fonetik mempelajari bunyi bahasa terlepas dari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda arti ; fonologi mempelajari tentang bunyi bahasa sebagai pembeda arti, ialah yang disebut fonem ; morfologi mempelajari seluk-beluk struktur kata ; sintaksis mempelajari seluk-beluk struktur frase, kalimat, dan wacana ; dan semantik mempelajari seluk-beluk arti.
            Pada mulut terdapat dua bagian : bagian atas dan bagian bawah mulut. Bagian atas mulut umumnya tidak bergerak sedangkan bagian bawah mulut bisa digerakkan.
Bagian-bagian ini adalah :
1.  Bibir : bibir atas dan bibir bawah, kedua bibir ini dapat dirapatkan untuk membentuk bunyi yang dinamakan bilabial yang artinya dua bibir bertemu. Bunyi [p], [b], dan [m] adalah bunyi bilabial.  
2.  Gigi : untuk ujaran hanya gigi ataslah yang mempunyai peran. Gigi ini dapat berlekatan dengan bibir bawah untuk membentuk bunyi yang dinamakan labiodental. Contoh : untuk bunyi seperti ini adalah bunyi [f] dan [v]. gigi juga dapat berlekatan dengan ujung lidah untuk membentuk bunyi apikodental .
3.  Alveolar : daerah ini berada persis dibelakang pangkal gigi untuk membentuk bunyi yang dinamakan bunyi apikoalveolar. Bunyi [t] dan [d] dalam bahasa inggris adalah contoh bunyi apiko alveolar.
4. Palatal keras ( hard palate ) : daerah ini ada dirongga atas mulut, persis dibelakang daerah alveolar. Pada daerah ini dapat ditempelkan bagian depan lidah untuk memebentuk bunyi yang dinamakan mediopalatal seperti bunyi [c] dan [j].
5.  Palatal lunak ( soft palate ) : daerah ini yang dinamakan velum, ada dibagian belakang rongga mulut yang atas. Pada palatal lunak dapat diletakkan bagian belakang lidah untuk membentuk bunyi yang dinamakan velar seperti bunyi [k] dan [g].
6.  Uvula : Pada ujung rahang atas terdapat tulang lunak yang dinamakan uvula. Uvula dapat digerakkan untuk menutup saluran ke hidung untuk membukanya. Bila uvula tidak   berlekatan dengan bagian atas laring maka bunyi udara keluar melalui hidung. Bunyi inilah yang dinamakan bunyi nasal. Sebaliknya, bila uvula berlekatan dengan dinding laring udara disalurkan melalui mulut dan menghasilkan bunyi yang dinamakan oral.
7.  Lidah : Pada rahang bawah, disamping bibir dan gigi terdapat pula lidah.Lidah adalah bagian mulut yang flexible; ia dapat digerakkan dengan lentur.
8.  Pita Suara ( vocal cords ) : Pita suara adalah sepasang selaput yang berada di jakun ( larynx ). Selaput ini dapat dirapatkan,dapat direnggangkan,dan dapat dibuka lebar.Status selaput suara ini ikut menentukan perbedaan antara satu konsonan dengan konsonana yang lain.
9.   Faring ( pharynx ) : saluran udara menuju kerongga mulut atau rongga hidung.
10. Rongga hidung : rongga untuk bunyi-bunyi seperti /p/,/b/,/a/, dan /i/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar