Morfologi merupakan bagian dari ilmu
bahasa atau linguistic. Ilmu bahasa secara singkat dapat dijelaskan sebagai
ilmu yang mempelajari seluk-beluk bahasa secara ilmiah, atau secara scientific.
Seperti halnya ilmu-ilmu lain, ilmu bahasa bersifat umum, maksudnya tidak
terikat pada sesuatu bahasa. Namun demikian, berdasarkan bahasa yang
dipelajari, ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi ilmu bahasa jawa, ialah ilmu
bahasa yang khusus mempelajari bahasa jawa, ilmu bahasa sunda, dan ilmu bahasa
yang khusus mempelajari bahasa Indonesia, disini disebut ilmu bahasa Indonesia.
Selain berdasarkan bahasa yang
dipelajari, ilmu bahasa dapat juga diperbedakan berdasarkan struktur internya.
Berdasarkan ini, ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi fonetik, fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantic. Fonetik mempelajari bunyi bahasa terlepas
dari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda arti ; fonologi mempelajari tentang
bunyi bahasa sebagai pembeda arti, ialah yang disebut fonem ; morfologi
mempelajari seluk-beluk struktur kata ; sintaksis mempelajari seluk-beluk
struktur frase, kalimat, dan wacana ; dan semantik mempelajari seluk-beluk
arti.
Pada mulut terdapat dua bagian :
bagian atas dan bagian bawah mulut. Bagian atas mulut umumnya tidak bergerak sedangkan
bagian bawah mulut bisa digerakkan.
Bagian-bagian
ini adalah :
1.
Bibir : bibir atas dan bibir bawah, kedua bibir ini dapat dirapatkan
untuk membentuk bunyi yang dinamakan bilabial yang artinya dua bibir bertemu.
Bunyi [p], [b], dan [m] adalah bunyi bilabial.
2.
Gigi : untuk ujaran hanya gigi ataslah yang mempunyai peran. Gigi ini
dapat berlekatan dengan bibir bawah untuk membentuk bunyi yang dinamakan
labiodental. Contoh : untuk bunyi seperti ini adalah bunyi [f] dan [v]. gigi
juga dapat berlekatan dengan ujung lidah untuk membentuk bunyi apikodental .
3.
Alveolar : daerah ini berada persis dibelakang pangkal gigi untuk
membentuk bunyi yang dinamakan bunyi apikoalveolar. Bunyi [t] dan [d] dalam
bahasa inggris adalah contoh bunyi apiko alveolar.
4. Palatal keras ( hard palate ) :
daerah ini ada dirongga atas mulut, persis dibelakang daerah alveolar. Pada
daerah ini dapat ditempelkan bagian depan lidah untuk memebentuk bunyi yang
dinamakan mediopalatal seperti bunyi [c] dan [j].
5.
Palatal lunak ( soft palate ) : daerah ini yang dinamakan velum, ada
dibagian belakang rongga mulut yang atas. Pada palatal lunak dapat diletakkan
bagian belakang lidah untuk membentuk bunyi yang dinamakan velar seperti bunyi
[k] dan [g].
6.
Uvula : Pada ujung rahang atas terdapat tulang lunak yang dinamakan
uvula. Uvula dapat digerakkan untuk menutup saluran ke hidung untuk membukanya.
Bila uvula tidak berlekatan dengan
bagian atas laring maka bunyi udara keluar melalui hidung. Bunyi inilah yang
dinamakan bunyi nasal. Sebaliknya, bila uvula berlekatan dengan dinding laring
udara disalurkan melalui mulut dan menghasilkan bunyi yang dinamakan oral.
7.
Lidah : Pada rahang bawah, disamping bibir dan gigi terdapat pula
lidah.Lidah adalah bagian mulut yang flexible; ia dapat digerakkan dengan
lentur.
8.
Pita Suara ( vocal cords ) : Pita suara adalah sepasang selaput yang
berada di jakun ( larynx ). Selaput ini dapat dirapatkan,dapat
direnggangkan,dan dapat dibuka lebar.Status selaput suara ini ikut menentukan
perbedaan antara satu konsonan dengan konsonana yang lain.
9.
Faring ( pharynx ) : saluran udara menuju kerongga mulut atau rongga
hidung.
10. Rongga hidung : rongga untuk
bunyi-bunyi seperti /p/,/b/,/a/, dan /i/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar