Senin, 09 Januari 2012

                                                Belajar Dan Pembelajaran
A. Belajar Menurut Pandangan Skinner
            Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut :
A] Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pembelajar
B] Respons sipembelajar
C] Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Belajar menurut Gagne :
      Menurut gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.
Kapabilitas siswa tersebut berupa :
1)  Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa,
     Baik lisan maupun tulisan.
2)  Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambing.
3)  Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri.
4)  Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koodinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5)  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
Belajar Menurut Pandangan Piaget.
      Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu.
Menurut Piaget, pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut :
1)  Langkah satu : Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri  .
2)  Langkah dua : Memilih atau mengembangkan aktifitas kelas dengan topic tersebut.
3)  Langkah tiga : Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.
4)  Langkah empat : Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan melakukan revisi.
      Belajar Menurut Rogers
Rogers mengemukakan pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan . Prinsip pendidikan dan pembelajaran tersebut sebagai berikut :
1)  Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar
2)  Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
3)  Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4)  Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dengan melakukan pengubahan diri terus menerus.
5)  Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses belajar.
6)  Belajar mengalami ( experiental learning) dapat terjadi, bila siswa mengevaluasi dirinya sendirinya.
7)  Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh.
     
            Rogers mengemukakan saran tentang langkah-langkah pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi hal berikut :
1)  Guru member kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur
2)  Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
3)  Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan ( discovery learning).
4)  Guru menggunakan metode simulasi
5)  Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi  dengan kelompok lain.
6)  Guru bertindak sebagai fasilitator belajar.
7)  Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas ( Snelbecker, 1974:483-494;Skager, 1984:33;Bergan dan Dunn, 1976:122-128)

Minggu, 08 Januari 2012

kritik sastra

Kritik sastra
            Saya sudah membaca novel laskar pelangi karangan andrea hirata, Ada kritik bahwa alur pada cerita Andrea tanpa arah, itu betul karena Andrea tidak mengggunakan alur yang teratur, mundur atau maju. Setting waktu menjadi kabur dari bab ke bab, bahkan dari halaman ke halaman. Namun pembelaan saya atas karya Andrea ini adalah: ini adalah ciri khas Andrea, timeless, ageless dan borderless. Ciri khas yang dimunculkan Andrea karena sengaja atau memang karena berkenaan bahwa ia adalah pemain baru, belum pengalaman dan lain-lain, sehingga lupa dengan deskripsi waktu dan memberi alur yang lebih untuk  memudahkan pembaca.

Logikanyadimana?
       
            Kritik lain tentang Laskar Pelangi adalah logika yang juga tidak konsisten. Ada kesan beberapa narasi yang berlebihan dalam menggambarkan anak pedalaman yang serba kekurangan tapi bisa lebih hebat dari yang anak yang lebih mapan. Itu betul, tapi lagi-lagi saya membela Andrea bahwa ini adalah memoir yang diramu ke dalam bentuk sastra. Andrea juga bisa bermain dengan imajinasi, yang kadang dirasa berlebihan, dan mungkin juga karena pengalaman pertama menulis, dia sedikit terlupa akan logika atau mungkin Andrea tidak lengkap memberikan informasinya sehingga menimbulkan anggapan-anggapan tersebut. Dalam hal ini saya mencontohkan narasai mengenai karnaval dan tabla yang mereka pakai, dari manakan tabla itu? atau mengenai kecerdasan Lintang yang menurut Ikal “bukan buatan’”, kecerdasan yang melebihi silabus siswa SMP? ( kasus matematika integral contohnya,dimana penjelasannya?) Porsi kesalahan seperti ini kecil-kecil, tapi ada di beberapa bab dan itu sangat menggangu bagi beberapa orang (.. cerdas ). Namun kita harus tetap ancungi jempol pada novel fenomenal ini yang hebat dalam membuka wawasan dan memberi inspirasikita.

        Untuk masalah kritik bahwa Laskar Pelangi miskin dialog, nampaknya itu sudah di perbaiki Andrea pada Sang Pemimpi, walaupun narasinya masih sangat dominan. Pada novel kedua ini cirri khas Andrea yang timeless, ageless dan borderless masih sangat kuat. Namun inkonsistensi di awal cerita sudah cukup membuat keraguan baru. Sepertinya kita harus menerima kenyataan bahwa setelah Laskar pelangi, selanjutanya novel Andrea lebih dikuasai oleh imajinasi dibandingkan dengan kejadian yang sebenarnya terjadi. Ini akan menjadi catatan tersendiri karena pada Laskar Pelangi Andrea berhasil meyakinkan kita dengan menghadirkan Bu Mus dan beberapa personel Laskar Pelangi yang masih bisa ditemui lewat “Marioteguh”.

        Inkonsistensi ini tentang Arai, karakter yang menjadi tokoh utama pada Sang Pemimpi danEdensor.
       
            Nama yang tidak pernah sedikitpun disebut pada novel sebelumnya. Dengan border waktu selama 9 tahun dibawah asuhan Bu Mus, tokoh Arai tidak pernah ada. Padahal dalam sang Pemimpi disebutkan bahwa saat kelas 3 SD ayah Arai meninggal dunia dan keluarga Ikal mengasuh Arai. Segera setelah itu Arai menjadi sahabat Ikal, bahkan sebagai partner in crime. Lalu dimana Arai melanjutkan sekolah? Bukankah saat itu tidak ada sekolah lain disana selain sekolah para Laskar Pelangi? Bahkan tokoh Lintang harus menempuh 40 km pulang pergi untuk mencapai sekolah itu. Agak sulit ditelusuri dengan logika, atau memang ada informasi lain yang tidak disampaikan Andrea mengenai Arai? Mengapa?

                    Kecurigaan saya adalah pada tokoh hero yang dimunculkan oleh Andrea. Pada Laskar Pelangi ada Lintang ( katakanlah itu memang nyata dan ironis), pada Sang Pemimpi Andrea seperti membalaskan dendam akan raibnya tokoh Lintang sebagai hero sehingga ia memunculkan Arai sebagai penggantinya. Arai dilukiskan sebatangkara, tidak tampan, namun cerdas juga sehingga bisa menyertai Ikal menggapai semua mimpi itu?
Saya tidak yakin apakah tokoh Arai itu nyata, para pembaca sudah terlanjur menganggap bahwa tetralogi ini adalah kisah nyata, tapi mungkin kronologi cerita mungkin harus lebih diperjelas mengenai munculnya tokoh Arai ini.
Atau kita harus mulai memisahkan Laskar pelangi dan Sang Pemimpi serta Endensor? Hal ini berkaitan dengan muatan sastra dan imajinasi yang mungkin lebih banyak di kedua novel ini.
Polemik ini sungguh mementahkan semangat dan inspirasi yang dielu-elukan para pembaca.


            Kritik saya selanjutnya adalah menyangkut gaya. Pengarang menggunakan sudut pandang pertama. Narator merupakan salah satu tokoh dalam kisah, seorang anak Melayu Belitung. Pilihan sudut pandang orang pertama seperti ini punya keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri, dan saya pikir sebenarnya pengarang dapat mendayagunakannya dengan lebih baik.

            Yang mengganggu saya adalah narator berkisah seperti orang dewasa. Saya seperti membaca Andrea Hirata yang sudah besar bertutur kepada saya. Bahasa sang narator terlalu rumit dan terlalu modern untuk seorang anak kecil (atau remaja). Lalu kenapa? Bukankah memang kenyataannya demikian? Ya, namun dalam suatu novel narator tidak selalu harus dipandang sama dengan pengarang itu sendiri. Bila pengarang adalah lelaki Jawa berumur 20-an, naratornya bisa punya identitas lain: misalnya seorang Eropa yang tinggal di Indonesia, seorang perempuan tua Sunda berumur 70-an, atau seorang Cina yang mengungsi karena kerusuhan 1998. Dalam novel ini naratornya adalah anak kecil di pulau Belitung, namun suara yang terdengarmasihlahAndreaHiratadewasa.



Sabtu, 07 Januari 2012

morfologi dan fonologi




            Morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistic. Ilmu bahasa secara singkat dapat dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari seluk-beluk bahasa secara ilmiah, atau secara scientific. Seperti halnya ilmu-ilmu lain, ilmu bahasa bersifat umum, maksudnya tidak terikat pada sesuatu bahasa. Namun demikian, berdasarkan bahasa yang dipelajari, ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi ilmu bahasa jawa, ialah ilmu bahasa yang khusus mempelajari bahasa jawa, ilmu bahasa sunda, dan ilmu bahasa yang khusus mempelajari bahasa Indonesia, disini disebut ilmu bahasa Indonesia.
            Selain berdasarkan bahasa yang dipelajari, ilmu bahasa dapat juga diperbedakan berdasarkan struktur internya. Berdasarkan ini, ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantic. Fonetik mempelajari bunyi bahasa terlepas dari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda arti ; fonologi mempelajari tentang bunyi bahasa sebagai pembeda arti, ialah yang disebut fonem ; morfologi mempelajari seluk-beluk struktur kata ; sintaksis mempelajari seluk-beluk struktur frase, kalimat, dan wacana ; dan semantik mempelajari seluk-beluk arti.
            Pada mulut terdapat dua bagian : bagian atas dan bagian bawah mulut. Bagian atas mulut umumnya tidak bergerak sedangkan bagian bawah mulut bisa digerakkan.
Bagian-bagian ini adalah :
1.  Bibir : bibir atas dan bibir bawah, kedua bibir ini dapat dirapatkan untuk membentuk bunyi yang dinamakan bilabial yang artinya dua bibir bertemu. Bunyi [p], [b], dan [m] adalah bunyi bilabial.  
2.  Gigi : untuk ujaran hanya gigi ataslah yang mempunyai peran. Gigi ini dapat berlekatan dengan bibir bawah untuk membentuk bunyi yang dinamakan labiodental. Contoh : untuk bunyi seperti ini adalah bunyi [f] dan [v]. gigi juga dapat berlekatan dengan ujung lidah untuk membentuk bunyi apikodental .
3.  Alveolar : daerah ini berada persis dibelakang pangkal gigi untuk membentuk bunyi yang dinamakan bunyi apikoalveolar. Bunyi [t] dan [d] dalam bahasa inggris adalah contoh bunyi apiko alveolar.
4. Palatal keras ( hard palate ) : daerah ini ada dirongga atas mulut, persis dibelakang daerah alveolar. Pada daerah ini dapat ditempelkan bagian depan lidah untuk memebentuk bunyi yang dinamakan mediopalatal seperti bunyi [c] dan [j].
5.  Palatal lunak ( soft palate ) : daerah ini yang dinamakan velum, ada dibagian belakang rongga mulut yang atas. Pada palatal lunak dapat diletakkan bagian belakang lidah untuk membentuk bunyi yang dinamakan velar seperti bunyi [k] dan [g].
6.  Uvula : Pada ujung rahang atas terdapat tulang lunak yang dinamakan uvula. Uvula dapat digerakkan untuk menutup saluran ke hidung untuk membukanya. Bila uvula tidak   berlekatan dengan bagian atas laring maka bunyi udara keluar melalui hidung. Bunyi inilah yang dinamakan bunyi nasal. Sebaliknya, bila uvula berlekatan dengan dinding laring udara disalurkan melalui mulut dan menghasilkan bunyi yang dinamakan oral.
7.  Lidah : Pada rahang bawah, disamping bibir dan gigi terdapat pula lidah.Lidah adalah bagian mulut yang flexible; ia dapat digerakkan dengan lentur.
8.  Pita Suara ( vocal cords ) : Pita suara adalah sepasang selaput yang berada di jakun ( larynx ). Selaput ini dapat dirapatkan,dapat direnggangkan,dan dapat dibuka lebar.Status selaput suara ini ikut menentukan perbedaan antara satu konsonan dengan konsonana yang lain.
9.   Faring ( pharynx ) : saluran udara menuju kerongga mulut atau rongga hidung.
10. Rongga hidung : rongga untuk bunyi-bunyi seperti /p/,/b/,/a/, dan /i/.

Jumat, 06 Januari 2012

Kala Cinta Menggoda



“woy, bengong ! kayak sapi mau dipotong aja !” hahaaha…..buyarlah sudah lamunanku gara-gara cewek centil satu ini. Dia sobatku, chowe.

            Ah, ganggu aja lu we, ! lagi enak-enak ngelamun, lu ancurin lamunan gw, buyar dech lamunan gw, huft ! “
            “sorry ! lagian lu pagi-pagi udah ngelamun, kesambet baru terasa lu ,.. heheehe! Masih mikirin ardhi juga, dew ?”
“siapa lagi kalau bukan dia ?” acuhku
Ahhh….pagi-pagi gini, entah kenapa, emang paling enak ngelamunin cowok cakep.
Apa lagi cowok cakep & keren kayak ardhi. Ardhi itu ketua osis disekolah kami.Sma Budi Utomo.Selain cakep & berbadan keren, dia pintar & baik hati. Semua orang menyukainya, apalagi cewek-cewek disekolahku.
            Termasuk aku ! Dewi. Siswa kelas 11 IPA 1.Aku nggak cantik tapi, kata temen-temen cowokku & keluargaku aku, aku ini manis sih..
            Tapi kalau kata adik aku, aku ini manis. Manis banget, malah! Sampai-sampai jadi pengen muntah! Tapi itu kan Cuma gara-gara dia itu iri, dan pasti mengakui betapa cantiknya kakaknya ini ! hehehe..
 Walaupun ada beberapa cewek yang naksir sama aku gak aku terlalu peduliin. Terlanjur kecantol sama ardhi sih ! cinta mati !
            Semua perasaan ini berawal saat aku masih kelas 10. Saat itu kami nggak sekelas, & ngngak saling mengenal pula. Aku pun tak terlalu memperdulikannya. Karena saat dulu itu dia masih terlalu culun & kuper banget. Dan lagi, dulu itu aku ngebet banget sama kak david.
            Kak david adalah murit 12 IPA 2 disekolah yang sama dengan aku, saat itu.Dia itu keren & cool banget deh. Dan lebihnya lagi, kak david kurasa ada” rasa” denganku. Entah aku yang kegeeran atau memang benar adanya, tak tau lah !
            Suatu pagi, kulihat kak kasih lewat depan kelas aku. Selagi belum masuk, hendak kunyatakan perasaanku kepadanya yang selama ini aku pendam. Lalu kuhentikan langkahnya. Kukeluarkan kado yang aku sembunyikan dibalik punggung aku.
“kak, gw suka sama. . . “kak david yang Nampak sangat senang bertemu denganku, langsung menggenggam kedua tanganku, sebelum kuselesaikan kalimatku.
            “Aduh, dewi ! gw seneng banget ketemu lu pagi-pagi gini. Tau ngngak, dew? Gw udah jadian sama friska! Gw nembak dia semalem & dia nrima gw jadi pacarnya dew ! gw seneng banget dew !”
            Jdeeeerrr ! petir menyambar-nyambar kepalaku, tepat diotakku.
            “Eh, yang bener kak ? selamat ya, kak, “responku datar, saking kagetnya aku mendengar kabar itu.
            “Iya”! kak David Nampak sangat bahagia. “ Gw udah nunggu saat-saat itu sejak lama.Ahh…Akhirnya dating juga saat-saat yang kunanti itu!”
            “Eh,iya.Lu mau ngomong apa barusan, dew ? Lu naksir sama siapa ? kok lu ngngak pernah crita sama gw sih, temen satu kelas lu ya, atau temen satu eskul lu ?trus ngpain loe bwa kado kayak gitu, jangan-jangan lu mau nembak cowok yang lu suka ya ? Kak david membombandir aku dengan serentetan pertanyaan.
“ehh..mmm…ngngak kok kak nggak suka sama siapa-siapa.Anu…ini buat…”
            Saat itulah kulihat ardhi pagi itu. Berbeda sekali sekali dia nampaknya dari biasanya. Hingga aku piker dia murid pindahan dari sekolah lain.Dia berjalan hendak melewati kami. Mataku langsung terpaku melihatnya seolah-olah tak ada orang lain disana. Sangat memukau & mempesona sekali.
            “Ini buat…Buat dia.Buat kamu A-A-Ardhi,Iya,Ardhi!”Aku langsung memberikan kado itu pada cowok cakep itu, dan aku menyebut namanya begitu kulihat dibajunya tertulis nama”Ardhi”.
            Setelah ardhi memegang kado dariku, buru-buru aku masuk kedalam kelasku sambil menutupi wajahku dengan tasku. Karena semua orang menyorakiku.Uhh…malu ! Merah padam pastilah mukaku ini.
            Sejak saat itulah aku jadi pembicaraan hangat para siswa SMA BUDI UTOMO. Nekat nian diriku ini. Tak kenal, main sodor aja ! Tapi sejak saat itu jugalah orang-orang mulai melirik Ardhi.Dia tampan & mempesona .Entah kenapa bisa tak terlihat selama ini, pikirku saat itu.
            Pernah suatu kali aku melihat dia bermain basket dilapangan sekolah bersama teman-temannya dia Nampak keren & gagah banget. Mendadak dia melambai. Aku melihat kebelakangku mengira ardhi melambai dengan orang dibelakangku.Tapi tak ada orang dibelakangku. Kulihat ardhi kembali melambai, sepertinya kepadaku.Dadaku langsung berdetak kencang. Dewi… Mimpi apa semalam ? Disapa cowok setampan ardhi. Owh ! I’m falling in love. Aku serasa terbang melayang.
            Tapi tiba-tiba datang kak David dengan wajah kesal menghampiriku dan menimpukku dengan buku. Kasar sekali. Tak seperti kak David yang kukenal.
            “Aduh…” aku meringis sambil memegangi kepalaku.
            “Jangan tidur dikelas ! Ini tempat buat belajar tau bukan hotel! Emang ini sekolah punya nenek moyang kamu apa! Saya itu paling ngngak suka sama anak yang tidur dikelas & tidak memperhatikan pelajaran saya. Keluar kamu !”Usir pak umar kepadaku.
            Yaampun ! Ternyata aku tertidur dikelas mana pakai acara ngigau lagi. Dengan berat hati aku keluar kelas.
            Tapi di luar kulihat Ardhi berjalan melewatiku, sembari melambaikan tangannya yang gemulai.
            “Hai, Dewi !”Dengan tersenyum kepadaku.
            Lgi-lagi yaampun ! Bangun Dewi! Diusir pak Umar dua kali bisa-bisa! Batinku sambil menepuk-nepuk pipiku karena tak percaya. Dan saat Ardhi semakin jauh berjalan, kusadari bahwa ardhi memakai kaos yang dulu aku berikan padanya.



Kamis, 05 Januari 2012

BIOGRAFI


         Memiliki nama lengkap Rosnita sari. Kelahiran Siak, 29 Oktober 1992. Menamatkan SD di SDN 010 Delima Jaya( 2004 ) didesa delima jaya, melanjutkan SMP di SMPN 1 LUBUK DALAM (  2004-2007 ) dilubuk dalam, rawang kao, Siak. Lalu menyambung diSMA BUDI UTOMO ( 2007-2010  ) diSurabaya. Lalu melanjutkan keUniversitas Islam Riau, FKIP, Jurusan Bahasa Indonesia dari tahun 2010 hingga sekarang.
            Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan diUniversitas Islam Riau ini bercita-cita menjadi seorang guru yang professional. Allah, keluarga dan sahabat adalah hal yang terpenting dalam hidupnya.
            Hobi Rosnitaitu adalah jalan-jalan, baca buku, main badminton dll dech. Dan Rosnita itu paling suka nonton film horror dan makan makanan yang pedas-pedas. Dan amat takut pada seekor hewan yang bernama “Katak”.
            Gadis kelahiran 29 oktober 1992 ini sangat berharap kelak selain menjadi guru yang profesional juga menjadi wanita sholehah yang sukses & menjadi kebanggaan keluarganya.
            Kalau mau tau lebih banyak lagi tentang Rosnita atau melayangkan kritik, saran, nasihat, wejangan, ataupun pujian, silahkan bertandang ke :
            Facebook       :  facebook.com/nytha.nietha
            Email              :  nytha_29@yahoo.com

Selasa, 03 Januari 2012

cinta


                                                      


Cinta…..
Mengapa kau harus ada
Cinta…
Kenapa aku harus
Mengenalmu
Dan kenapa..
Harus ada kenyataan
Bahwa…
Cinta tak harus memiliki
Padahal……
Cinta itu harus memiliki
Aku terluka…
Aku terluka karna cinta
Cinta……
Kau pergi tinggalkanku
Tak mau acuhkan aku lagi
Tak pernahkah kau sadari..
Bahwa aku lah..
Yang telah kau sakiti
Engkau pergi tinggalku begitu saja
Perih….
Pedih….
Kurasakan…
Karena CINTA

KRITIK TERHADAP STUDI, FKIP, UIR



            Menurut saya UIR itu sudah bagus dan baek, pendidikannya pun sudah bagus, akan tetapi masalah keamanan dan kenyamanan dalam belajar itu kurang. Karena masih banyak terjadi kehilangan motor, padahal sudah ada keamanannya. Seharusnya keamanan diUIR itu lebih diperketat lagi, contohnya saja jangan sembarangan orang yang berada diarea kampus, akan tetapi hanya mahasiswa UIR atau orang-orang yang berkepentingan diUIR saja yang boleh berada diarea kampus UIR.
            Dan juga masalah sarana dan prasarana diUIR itu masih kurang, contohnya ruang kelas yang panas karena tidak adanya kipas angin atau kurangnya kipas angin maka itu dapat membuat mahasiswa merasa panas dan gerah sehingga tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, lalu pintu ruangan yang tidak bisa ditutup atau dikunci sehingga membuat suasana yang ada diluar ruangan itu pun terdengar sampai kedalam ruangan, sehingga membuat suasana bising & ramai diluar ruangan terdengar sampai didalam ruangan, sehingga membuat konsentrasi mahasiswa yang belajar didalam ruangan menjadi terganggu.
            Kritik saya yang terakhir adalah masalah gedung-gedung UIR, apabila gedung-gedung itu dicat lagi pasti lebih bagus lagi, lebih Nampak bersih dan lebih Nampak indah lagi. Lagi pula keuangan UIR juga kan lumayan banyak .
            Demikianlah sedikit kritik dari saya, ada banyak dan kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Senin, 02 Januari 2012

analisis kesalahan berbahasa


Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang pelajar, kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari norma atau norma terpilih dari permansi bahasa orang dewasa, para guru dan orang tua (terlebih pada ibu) yang telah berupaya menenangkan pertarungan begitu dan sabar terhadap kesalahan berbahasa murid-murid dan anak-anak tiba pada satu kesimpulan, pada suatu realisasi, bahwa terbuat kesalahan merupakan suatu bagian belajar yang tidak terhindarkan. Dengan perkataan lain, guru dan orang tua tidak perlu mengelak atau menghindar dari kesalahan, tetapi justru harus menghadapi serta memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh murid dan anak mereka. Kita hendaklah menyadari benar-benar bahw orang tidak dapat belajar bahasa tanpa pertama sekali berbuatkesalahan-kesalahansecarasistematis.
            Diatas telah kita singgung bahwa kesalahan adalah bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku (atau norma terpilih) dari performansi bahasa orangdewasa(Dulay),1982:277).
            Istilah “kesalahan” yang dipergunakan  dalam buku ini adalah padanan dari kata “errors” dalam bahasa inggris. Dalam bahasa inggris sendiri kata errors mempunyai sinonim, antara lain:
mistakes dan goofs. Demikian pula halnya dalam bahasa Indonesia, disamping kata kesalahan kitapun mengenal kata kekeliruan dan kata kegalatan.
Mungkin saja ada orang yang megajukan pertanyaan:“untuk apa menelaah atau menganalisis kesalahan berbahasa pada pelajar?“
Menelaah kesalahan para pelajar, khususnya kesalahan berbahasa, mengandung dua maksudutama,yaitu:

1)  Untuk memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk membuat atau menarik kesimpulan-kesimpulan mengenai hakikat proses belajar bahasa;

2)  Untuk memberikan indikasi atau petunjuk kepada para guru dan para pengembang kurikulum,      bagian mana dari bahasa sasaran yang paling sukar diproduksi oleh pelajar secara baik dan benar, serta tipe kesalahan mana yang paling menyukarkan atau mengurangi kemampuan pelajar untuk berkomunikasi secara efektif (Dulay (et al), 1982: 138).
         Secara awam, kita dapat mengatakan bahwa mengetahui kesalahan para pelajar mengandungbeberapakeuntungan,antaralain:

a) Untuk mengetahui sebab-musabab (atau penyebab) kesalahan itu; untuk memahami latar            belakangkesalahantersebut;
b)Untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh para pelajar;
c) Untuk mencegah atau menghindari kesalahan yang sejenis pada waktu yang akan dating, agar          para pelajar dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar.


Sumber kesalahan berbahasa secara tersirat sudah dapat dipahami oleh anda dalam sajian sebelum ini. Penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh para penutur, terutama anak (siswa) dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Berdasarkan kategori taksonomi kesalahan atau kekeliruan bahasa, anda sudah dapat memprediksikan sumber-sumber kesalahan bahasa.
            Dalam konteks ini sumber kesalahan itu adalah “ Pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar”. Dari parameter penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kemudian dihubungkan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, itulah sumber yang utama untuk analisis kesalahan bahasa dalam sajian ini. Penyimpangan bahasa yang diukur berada pada tataran ( wilayah ) fonologi, morfologi, sintaksis, semantic dan wacana yang dihubungkan dengan factor-faktor penentu dalam komunikasi.
                       
Analisis kesalahan bahasa dalam tataran fonologi

            Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi bahasa Indonesia antara lain : fonem, diftong, kluster, dan pemenggalan kata. Sumber kesalahan itu terdapat pada tataran berikut :
1.   Fonem /a/ diucapkan menjadi /e/
2.   Fonem /i/ diucapkan menjadi /e/
3.   Fonem /e /diucapkan menjadi/e`/
4.   Fonem/e`/ diucapkan menjadi /e/
5.   Fonem/u/ diucapkan menjadi /o/
6.   Fonem /o/diucapkan menjadi /u/
7.   Fonem /c/ diucapkan menjadi /se/
8.   Fonem /f/ diucapkan menjadi /p/
9.   Fonem /k/ diucapkan menjadi /?/ bunyi hambat glotal
  10.  Fonem /v/ diucapakan menjadi /p/
  11.  Fonem /z/ diucapkan menjadi /j/
12.  Fonem /z/ diucapkan menjadi /s/
13.  Fonem /kh/diucapkan menjadi /k/
14.  Fonem /u/ diucapkan menjadi /w/
15.  Fonem /e/ diucapkan menjadi /i/
16.  Fonem /ai/ diucapkan menjadi /e/
17.  Fonem /sy/ diucapkan menjadi /s/
18.  kluster /sy/ diucapkan menjadi /s/
19.  Penghilangan fonem (k)
20.  Penyimpangan pemenggalan kata.

Kesalahan Fonologi

a. Kesalahan ucapan

            Kesalahan ucapan adalah kesalahan mengucapkan kata sehingga menyimpang dari      ucapan baku atau bahkan menimbulkan perbedaan makna. Misalnya:
enam diucapkan anam, anem
saudara sudara, sodara
rabu rebo
mengubah mengobah
telur telor
menerangkan menerangken
alasan alesan
peletakan peletakkan
makin mangkin
tangkap tangkep
hantam hantem, antem
esa esa.

b.   Kesalahan ejaan
     Kesalahan ejaan ialah kesalahan menuliskan kata atau kesalahan menggunakan tanda baca.                               Contoh:
     Tuhan yang mahakuasa ditulis tuhan yang maha kuasa
     Tuhan yang maha pemurah tuhan yang mahapemurah
     Mengetengahkan mengketengahkan
     Mengesampingkan mengeyampingkan
     Melihat-lihat me-lihat2
     Mempertanggungjawabkan mempertanggung jawabkan
     Bertanggung jawab bertanggungjawab
     Pertanggungjawaban pertanggung jawaba
     Sekaligus sekali gus
     Tata bahasa tatabahasa
     Orang tua orangtua
     Dua puluh duapuluh.

            Sumber kesalahan bahasa dalam tataran morfologi bahasa Indonesia, antara lain :
1. Salah penentuan bentuk asal.
2. Fonem yang luluh tidak di luluhkan.
3. Fonem yang tidak luluh di luluhkan.
4. Penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n, ny, ng, dan nge-.
5. Perubahan morfem ber-, per-, dan ter-, menjadi be-, pe-, dan te-.
6. Penulisan morfem yang salah.
7. Pengulangan yang salah.
8. Penulisan kata majemuk.
9. Pemajemukan berafiksasi.
10. Pemajemukan dengan afiks dan sufiks.
11. Perulangan kata majemuk.

            Sumber kesalahan berbahasa dalam tatanan frase, antara lain:
1. Ftase kata depan tidak tepat.
2. Salah penyusunan frase.
3. Penambahan kata” yang” dalam frase benda (nominal) (N+A).
4. Penambahan kata “dari” atau “tentang” dalam frase nominal (N+N).
5. Penambahan kata nominal dalam frase nominal.
6. Penambahan kata “dari” atau “pada”dalam frase ferbal (V+Pr).
7. Penambahan kata “untuk” atau” yang” dalam frase nominal (N+V).
8. Penambahan kata “untuk” atau yang dalam frase nominal (V+yang+ A).
9. Penambahan kata “yang” dalam frase nominal (N +yang + V pasif).
10. Penghilangan preposisi dalam frase verbal (V intransitive + preposisi +N).
11. Penghilangan kata “oleh” dalam frase verbal pasif (V pasif+ oleh + A).
12. Penghilangan kata “yang” dalam frase adjektif (lebih + A+ daripada + N/Dem).

            Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran klausa, antara lain:
1. Penambahan preposisi di abtara kata kerja dan objek dalam klausa aktif.
2. Penambahan kata kerja bantu “adalah “ dalam klausa pasif.
3. Pemisahan pelaku dan kata kerja dalam klausa pasif.
4. Penghilangan kata “oleh” dalam klausa pasif.
5. Penghilangan preposisi dari kata kerja berpreposisi dalam klausa pernyataan.
6. Penghilangan kata”yang” dalam klausa nominal.
7. Penghilang kata kerja dalam klausa intransitive.
8. Penghilangan kata” untuk” dalam klausa pasif.
9. Penggantian kata “daripada” dengan kata”dari” dalam klausa bebas.
10. Pemisahan kata kerja dalam klausa medial.
11. Penggunaan klausa rancu.
            Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis, antara lain :
1.  Penggunaan kata perangkai, dari, pada, daripada, kepada, dan untuk
2.  Pembentukan kalimat tidak baku, antara lain :
            a.  Kalimat tidak efektif
            b.  Kalimat tidak normative
            c.  Kalimat tidak logis
            d.  Kalimat rancu
            e.  Kalimat ambigu
            f.  Kalimat pengaruh struktur bahasa asing.
            Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran semantik, antara lain :
1.  Akibat gejala hiperkorek
2. Akibat gejala pleonasme
3. Akibat bentukan ambiguitas
4. Akibat diksi (pemilihan kata)
            Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran wacana, antara lain :
1.  Akibat syaraf-syaraf paragraf tidak terpenuhi.
2.  Akibat struktur sebuah paragraf
3.  Akibat penggabungan paragraf
4.  Akibat penggunaan bahasa dalam paragraph
5.  Akibat pengorganisasian isi ( topik-topik ) dalam paragraf.
6.  Akibat pemilihan topik ( isi) paragraph yang tidak tepat.
7.  Akibat ketidakcermatan dalam perujukan
8.  Akibat penggunaan kalimat dalam paragraf yang tidak selesai.